Kenangan di Surga Penantian
NURISA
Masih awet dalam kenangan dan tinta pena
Setiap sudut liku-liku dusun tua
Tangisan, pekikan, dan hiruk pikuk anak-anak sebaya
Yang bersatu padu dengan kicauan burung gereja
Detak-detak langkah kaki dijalan setapak dua
Suara bedug petang yang menggelegar menembus cakrawala
dunia
Semua menghiasi hari-hariku dengan tenang bersahaja
Lambaian daun kelapa selalu menyapa
Senyum kembang-kembang selalu melirik dan menatap
manja
Bentangan sawah dan ladang senantiasa merayu mesra
Padi dan ilalang menunduk berisi petuah langka
Butiran kerikil setia menghantam roda-roda kendara
semua tampak indah dipelupuk mata
Bagaimana bisa aku melupakannya
Sebuah Pondok indah yang tertonggak diatas sepetak
tanah buana
Istana mungil yang ditaburi pantulan bulan purnama
Dihuni beberapa sosok yang tercinta,
Sesosok yang dijanjikan surga untuk sang pengembara
Aku merindukan jejak-jejak telapak surga sang ibunda
Meski kemegahan
kota mencumbu durja
Keangkuhan bangunan mercucuar memikat pesona
Gemerlap lampu metropolitan menyorot dibilik senja
Tapi hatiku hanya untukmu, kampung halaman tercinta
Karena tanahmu masih diinjak telapak surga disegenap
jiwa
Pekanbaru, 19 mei 2016
No comments:
Post a Comment